Laman

Senin, 25 Juni 2018

Aktivitas Propolis: Pendahuluan


PENDAHULUAN

Propolis adalah campuran resin yang dikumpulkan dari pepohonan oleh Apis mellifera (lebah madu), yang digunakan sebagai bahan isolasi bangunan di sarang lebah serta untuk menjaga kesehatan yang baik di dalam sarang (Greenaway et al., 1990). Ia memiliki manfaat farmakologi yang penting dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan sebagai anti-inflamasi dan agen hipotensi (penurun tekanan darah), stimulan sistem kekebalan tubuh, dan agen bakteriostatik dan bakterisida, dan masih banyak kegunaan lain (Ghisalberti, 1979). Semua aplikasi tersebut telah meningkatkan permintaan farmasi dan telah menjadi suatu subyek yang menarik dalam berbagai penelitian. Propolis cukup kompleks komposisi kimianya berupa fenol, tanin, polisakarida, terpen, asam aromatik dan aldehida, dan berbagai senyawa lain (Asis, 1989; Koo dan Park, 1997). Di Argentina, INAL (The National Food Institute) propolis telah diakui sebagai suplemen diet pada tahun 1995 (file 2110-003755-4 di Argentina Food Code) (Gonzalez et al., 2003).

Propolis digunakan secara khusus di zaman kuno, di Mesir. Sejak beberapa ribu tahun SM, propolis sangat terkenal untuk para pemimpin keagamaan yang telah memonopoli urusan kedokteran, kimia dan seni memumikan mayat. Fakta bahwa propolis juga dikenal orang-orang Yunani kuno ditunjukkan oleh namanya yang  sangat Yunani itu (Makashvili, 1978). Opini pertama tentang asal propolis bahwa lebah mengumpulkannya dari resin tunas willow, poplar, chestnut liar dan tanaman lain dan ada penulis lain yang menduga bahwa propolis dikumpulkan lebah panen dari pohon Styrax atau kemenyan (Makashvili, 1978). Abu Ali bin Sina (Avicenna) membedakan dua jenis lilin lebah dalam karyanya terkenal, yaitu lilin bening (bersih) dan lilin hitam. Lilin bersih adalah yang menyusun lubang-lubang sisir dalam sarang lebah tempat meletakkan telur dan larva dan dan menyimpan madu. Lilin hitam adalah kotoran sarang. Hal ini cukup jelas bahwa lilin hitam adalah propolis sesuai dengan pendapat Avicenna. Dalam pengobatan rakyat Georgia, mereka menggunakan salep dengan propolis untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Ada kebiasaan menempatkan “kue propolis” pada pusar bayi yang baru lahir. Para dokter menggunakan propolis yang efektif untuk penyembuhan luka para tentara selama perang Anglo-Boer dan selama Perang Dunia II. Pada tahun 1969, pengobatan ortodoks di Uni Soviet menerima penggunaan propolis (30% larutan alkohol) dalam pengobatan (diulas dalam Hegazi, 2000).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar