A. Penghambatan Propolis Lebah Madu pada
Angiogenesis, Invasi Tumor dan Metastasis
Caffeic acid phenethyl ester (CAPE) yang
berasal dari propolis sudah diteliti pengaruhnya pada angiogenesis, invasi tumor dan metastasis. Suatu assay sitotoksik
CAPE pada sel-sel colon
adenocarcinoma CT26 menunjukkan penurunan viabilitas sel yang bergantung dosis,
tetapi tidak menunjukkan pengaruh nyata pada pertumbuhan sel-sel umbilical epithelial manusia (HUVEC).
Perlakuan CAPE konsentrasi rendah (1.5 µg/mL) menghambat 57.2% pembentukan
struktur seperti pembuluh kapiler dalam HUVEC yang dikulturkan pada Matrigel. Sel-sel CT26 yang diberi CAPE
(6 µg/mL) tidak hanya menunjukkan hambatan invasi sel hingga 47.8% tetapi juga
menurunkan ekspresi matriks metalloproteinase
(MMP)-2 dan MMP-9. produksi faktor pertumbuhan vascular endothelial (VEGF) dari CT26 juga dihambat oleh perlakuan
CAPE (6 µg/mL). Injeksi intraperitoneal CAPE (10 mg/kg/hari)
pada tikus BALB/c menurunkan kapasitas metastatik sel-sel CT26 dengan penurunan
level plasma VEGF. Perlakuan CAPE juga memperlama daya hidup (survival
capacity) tikus yang diimplantasi sel-sel CT26. Hasil-hasil tersebut
menunjukkan bahwa CAPE berpotensi sebagai agent
antimetastatik (Liao et al., 2003).
Terdapat
bukti yang dapat dipertimbangkan tentang dugaan adanya kaitan antara
angiogenesis dan inflamasi kronis. Blokade angiogenesis menghasilkan pengaruh
suatu anti-inflammatory. Ekstrak
etanol propolis (EEP) dan ekstrak ester propolis (REP), dan CAPE (salah satu
komponen aktif propolis) telah diuji untuk aktivitas anti-angiogenik-nya
menggunakan assay membran chorioallantoic
embrio ayam (CAM), dan proliferasi sel-sel pulmonary arterial endothelial
betis (CPAE). Keberadaan EEP, REP dan CAPE menghambat angiogenesis pada assay
CAM dan proliferasi sel-sel CPAE. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas
anti-angiogenesis dari EEP, REP dan CAPE juga bertanggung-jawab pada pengaruh
anti-inflammatoty (Song et al., 2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar