Laman

Selasa, 25 September 2018

Aktivitas Propolis: Anti Agen Penyebab Tukak atau Tukak


4. Anti Agen penyebab Tukak (Borok)
Madu dan propolis sebagai pengelola luka-luka (ulcers) kronis pada kulit sudah ditemukan dan dilaporkan oleh Tossoun et al. (1997). Pengaruh penghambatan propolis Bulgaria pada bakteri Helicobacter pylory secara in vitro telah ditelitioleh Boyanova et al. (2003).  Aktivitas dari ekstrak etanol propolis (EEP) 30% telah dievaluasi pada 38 H. pylori yang diisolasi secara klinis dengan metode difusi “agar-well”. Etanol 30% digunakan sebagai kontrol.  Selain itu, pengaruh propolis pada pertumbuhan 26 strain H. pylori dan 18 strain Campylobacter telah diuji dengan metode difusi cawan petri (disc diffusion dengan menggunakan 30, 60, dan 90 µl EEP atau 30 µl per lubang (well) masing-masing dengan ukuran pertumbuhan 17.8, 21.2, 28.2 dan 8.5 mm. EEP secara signifikan melih aktif dibanding etanol melawan H. pylori (P < 0.001). Hasil-hasil yang diperoleh dengan metode difusi cawan menunjukkan karakter yang sama. Penggunaan propolis basah (moist) menghasilkan diameter penghambatan pertumbuhan sebesar 21.4 mm untuk H. pylori dan 13.6 mm untuk Campylobacter spp.  Propolis kering menunjukkan efek antibakteri terhadap 73.1% isolat H. pylori, dengan kecenderungan penghambatan diameter pertumbuhan (15 mm) pada 36.4% isolat lainnya. Penggunaan propolis kering menunjukkan penghambatan diameter pertumbuhan 12.4 mm untuk H. pylori  dan 11.6 mm untuk Campylobacter spp. Mereka menyimpulkan bahwa propolis Bulgaria menunjukkan aktivitas anti bakteri yang perlu dipertimbangkan untuk H. pylori dan dapat menghambat pertumbuhan Campylobacter jejuni dan C. coli (Kimoto et al., 1998).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar