PENDAHULUAN
Propolis adalah
campuran resin yang dikumpulkan dari pepohonan oleh Apis mellifera (lebah madu), yang digunakan sebagai bahan isolasi bangunan
di sarang lebah serta untuk menjaga kesehatan yang baik di dalam sarang (Greenaway
et al., 1990). Ia memiliki manfaat farmakologi yang penting dan dapat digunakan
untuk berbagai keperluan sebagai anti-inflamasi dan agen hipotensi (penurun
tekanan darah), stimulan sistem kekebalan tubuh, dan agen bakteriostatik dan
bakterisida, dan masih banyak kegunaan lain (Ghisalberti, 1979). Semua aplikasi
tersebut telah meningkatkan permintaan farmasi dan telah menjadi suatu subyek
yang menarik dalam berbagai penelitian. Propolis cukup kompleks komposisi
kimianya berupa fenol, tanin, polisakarida, terpen, asam aromatik dan aldehida,
dan berbagai senyawa lain (Asis, 1989; Koo dan Park, 1997). Di Argentina, INAL
(The National Food Institute) propolis telah diakui sebagai suplemen diet pada
tahun 1995 (file 2110-003755-4 di Argentina Food Code) (Gonzalez et al., 2003).
Propolis
digunakan secara khusus di zaman kuno, di Mesir. Sejak beberapa ribu tahun SM,
propolis sangat terkenal untuk para pemimpin keagamaan yang telah memonopoli urusan kedokteran, kimia
dan seni memumikan mayat. Fakta bahwa propolis juga dikenal orang-orang Yunani kuno
ditunjukkan oleh namanya yang sangat
Yunani itu (Makashvili, 1978). Opini pertama tentang asal propolis bahwa lebah mengumpulkannya
dari resin tunas willow, poplar, chestnut liar dan tanaman lain dan ada penulis lain yang menduga bahwa
propolis dikumpulkan lebah panen dari pohon Styrax
atau kemenyan (Makashvili, 1978). Abu Ali bin Sina (Avicenna) membedakan dua
jenis lilin lebah dalam karyanya terkenal, yaitu lilin bening (bersih) dan
lilin hitam. Lilin bersih adalah yang menyusun lubang-lubang sisir dalam sarang
lebah tempat meletakkan telur dan larva dan dan menyimpan madu. Lilin hitam
adalah kotoran sarang. Hal ini cukup jelas bahwa lilin hitam adalah propolis sesuai
dengan pendapat Avicenna. Dalam pengobatan rakyat Georgia, mereka menggunakan
salep dengan propolis untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Ada kebiasaan
menempatkan “kue propolis” pada pusar bayi yang baru lahir. Para dokter menggunakan
propolis yang efektif untuk penyembuhan luka para tentara selama perang
Anglo-Boer dan selama Perang Dunia II. Pada tahun 1969, pengobatan ortodoks di
Uni Soviet menerima penggunaan propolis (30% larutan alkohol) dalam pengobatan
(diulas dalam Hegazi, 2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar