Terjemahan artikel Review di majalah "Molecules 2014, 19, 78-101"; “Structure and
Antioxidant Activity of Polyphenols Derived from Propolis” tulisan: Anna
Kurek-Górecka1, Anna Rzepecka-Stojko2, Michal
Górecki3, Jerzy Stojko4, Marian Sosada3 and
Grazyna Swierczek-Zieba1
- Silesian Medical College in Katowice, Mickiewicza 29, Katowice 40-085
- Department of Pharmaceutical Chemistry, School of Pharmacy with the Division of LaboratoryMedicine, Medical University of Silesia
- Department of Drug Technology, School of Pharmacy with the Division of Laboratory Medicine, Medical University of Silesia
- Department of Hygiene, Bioanalysis and Environmental Studies, School of Pharmacy with theDivision of Laboratory Medicine, Medical University of Silesia, Kasztanowa 3A,Sosnowiec 41-200, Poland
RINGKASAN
Propolis adalah sumber potensial antioksidan alami seperti asam-asam fenolat
dan flavonoid. Propolis mempunyai pengaruh (kasiat) biologi yang sangat luas dan
sudah digunakan sejak jaman kuna. Di dunia modern, senyawa-senyawa alami itu
diduga dapat digunakan untuk menetralkan (meniadakan) pengaruh-pengaruh buruk stress oksidatif yang merupakan penyebab penting berbagai macam penyakit
degeneratif seperti kanker, diabetes dan pengerasan (terbentuknya plaque atau
endapan) dan penyumbatan pembuluh darah arteri. Tinjauan ini bertujuan menampilkan
aktivitas antioksidatif asam-asam fenolat dan flavonoid yang terkandung di dalam
propolis asal Polandia dan hubungannya dengan struktur kimia dan aktifitas
antioksidatif yang mempengaruhi manfaat medisnya. Data tentang aktivitas biologi
propolis diringkas pada tulisan ini, termasuk aktivitas anti bekteri,
anti-peradangan (anti-inflammatory), anti karsinogenik,
anti-aterogenik, efek estrogenik, juga sebagai menetral virus AIDS dan fungsi
reparative-regeneratifnya.
Kata-kata Kunci: propolis, aktivitas antioksidan, asam fenolat, flavonoid
Pendahuluan
Propolis adalah kelompok produk yang dikumpulkan
(bahannya) dan diproses (pembuatannya) oleh lebah. Propolis merupakan produk
nabati – berupa campuran damar (resinous mixture) yang dikumpulkan oleh
lebah dari pucuk-pucuk dan celah-celah kulit pepohonan deciduous
(menggugurkan daun), yang dicampur dengan lilin lebah dan ditambah dengan
sekresi dari rahang bawah dan kelenjar hypopharyngeal lebah. Proporsi
damar (resin) dalam propolis mencapai 50%, lilin 30% dan sisanya minyak-minyak
esensial (10%), serbuk sari atau bee pollen (5%) dan berbagai bahan
organik (5%) [1, 2, 3]. Kandungan senyawa-senyawa yang aktif secara biologi
dalam propolis Polandia mungkin mencapai 70%. Komponen polifenolat mencapai 58%
dari jumlah itu. Sisanya berupa flavonoid mencapai 20% [4].
Hasil analisis contoh propolis dari berbagai
wilayah geografi menunjukkan perbedaan besar di dalam komposisi yang
mempengaruhi aktivitas biologinya. Namun demikian, dengan mengabaikan asal-usul
dari berbagai bagian dunia, propolis selalu menunujukkan kasiat yang kuat
sebagai antibakteri, antioksidatif, anti jamur dan anti penyumbatan pembuluh
darah (anti aterogenik), juga menunjukkan aktivitas sebagai anti-proliferatif
dan stimulant apoptosis sel-sel kanker. Beberapa varian propolis menunjukkan aktivitas yang
meningkatkan antiproliferatif dan anti-inflammatory, regenerasi dan reparasi
jaringan, estrogenik dan kasiat anestetik, juga pro-apoptosis sel-sel
kanker.
Propolis juga menunjukkan sifat sebagai pelindung
jantung (cardioprotective) dan pelindung liver
(hepatoprotective) dari gangguan-gangguan fisiologi [3, 5, 6, 7, 8]. Begitu
luasnya kinerja biologi propolis, maka penelitian tentang propolis-propolis
lokal sangat diperlukan. Di Polandia, seperti halnya dengan Negara-negara Eropa
Tengah dan Eropa Timur, sebagian besar propolis dikumpulkan lebah dari
pucuk-pucuk pohon poplar hitam (Populus nigra L), birch (Betula
pendula Roth.), alder (Alnus glutinosa L), pinus (Pinus
sylvestris L) dan spesies willow (Salix sp.) [1, 9]. Oleh karena
itu, panyak peneliti mengkualifikasi propolis Polandia sebagai propolis tipe
POPLAR, karena kandungan dominan zat bermanfaatnya berupa zat-zat yang
terkandung di dalam pucuk poplar – fenolat, flavonoid aglycone, asam-asam
fenolat dan bentuk-bentuk esternya [8, 10]. Karena kompleksnya komposisi kimia
propolis yang bergantung pada asal bahan yang dikumpulkan lebah dan
perkembangbiakan lebah, maka senyawa-senyawa kimia baru kadang-kadang
teridentifikasi dan mempengaruhi aktivitas biologi propolisnya [10]. Kasiat
propolis yang kuat dan daya penyembuhannya yang efektif, telah membuat propolis
digunakan dalam praktik pengobatan tradisional yang sangat luas. Propolis mentah
(raw propolis) sangat jarang digunakan, tetapi lebih sering dalam
sediaan bentuk cairan hasil ekstraksi etanol (EEP), yang diperoleh dengan
mengekstraksinya dalam 70% etanol, digunakan dalam pengobatan, suplemen
kesehatan dan kosmetika. Aktivitas antioksidatif EEP, dari kandungan
komponen-komponen fenolatnya, perlu diperhatikan lebih lanjut.
Propolis telah dikenal dan banyak diteliti sebagai antioksidan kuat pemulung RADIKAL BEBAS, termasuk yang dihasilkan oleh proses peradangan. Kasiat Utama Propolis adalah sebagai ANTIOKSIDAN; Melia Propolis dikemas dalam botol ukuran 6ml, 30 ml dan 55 ml, masing-masing dengan harga eceran Rp 110,000, Rp 275,000 dan Rp 440,000 per botol. Harga paket untuk menjadi member atau harga paket untuk member ada dua macam, GOLD : Rp 1,225,000 dan PLATINUM Rp 3,025,000 (sudah termasuk pajak penjualan 10%). Pemesanan via e-mail ke mssdramaga@yahoo.com. Unduh formulir ordernya SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar